Menurut tinjauan kebijakan komprehensif yang dilakukan oleh Badan Energi Internasional (IEA), tujuan ambisius Swiss dalam bidang iklim dan energi pada tahun 2030 dan seterusnya bergantung pada percepatan pengembangan dan penerapan energi terbarukan sambil beralih dari tenaga nuklir. Hasil survei Badan Energi Internasional menekankan komitmen terpuji Swiss untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar lebih dari 50% pada akhir tahun 2030 dan mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2050. Pemerintah Swiss telah memberlakukan undang-undang baru dan merevisi undang-undang yang ada untuk mempercepat pencapaian tujuan iklimnya. Namun, organisasi industri konstruksi dan transportasi Swiss masih perlu melakukan upaya yang signifikan, karena industri-industri tersebut belum mencapai target pengurangan emisi pada tahun 2020.
Badan Energi Internasional telah melakukan tinjauan pertamanya sejak tahun 2018, mengakui kemajuan Swiss dalam transformasi energi melalui revisi Undang-Undang Energinya. Perlu dicatat bahwa pemerintah Swiss telah menetapkan fasilitas pembangkit listrik tenaga air baru dan proyek pembangkit listrik tenaga angin sebagai proyek kepentingan nasional. Badan Energi Internasional mengusulkan untuk memperluas status hukum ini ke semua fasilitas dan jaringan pembangkit listrik energi terbarukan untuk memberi insentif pada investasi dalam kapasitas produksi baru.
Salah satu tantangan utama yang menghambat proyek energi terbarukan dan perluasan jaringan listrik di Swiss adalah proses hukum yang panjang, yang dapat menunda proposal selama beberapa dekade. Kemacetan administratif yang menghambat perencanaan dan penerapan fasilitas pembangkit listrik energi terbarukan menimbulkan ancaman terhadap tujuan iklim tahun 2030 dan keamanan pasokan energi. Setelah referendum tahun 2017, Swiss berencana untuk secara bertahap menghapuskan tenaga nuklir dari struktur kelistrikannya, yang dapat meningkatkan ketergantungannya pada energi impor hingga sejumlah besar fasilitas pembangkit energi terbarukan rendah emisi mulai beroperasi.
Mary Burce Warlick, Wakil Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional, menyampaikan apresiasi atas upaya Swiss dalam menghadapi krisis energi global. Warlick berkomentar pada konferensi pers laporan di Bern, bersama dengan anggota Parlemen Federal Swiss dan Menteri Lingkungan Hidup, Transportasi, Energi dan Komunikasi (DETEC) Albert R ö sti, upaya Swiss untuk menahan dampak krisis energi global sambil membuat kemajuan menuju pencapaian target net zero adalah langkah yang patut dipuji. Penghapusan bertahap tenaga nuklir dan penguatan elektrifikasi sistem energi akan menimbulkan tantangan.
Badan Energi Internasional menguraikan beberapa rekomendasi utama dalam laporannya untuk membantu pengembangan industri energi Swiss. Otoritas federal dan lokal Swiss harus menyederhanakan prosedur perizinan dan persetujuan yang panjang untuk proyek-proyek infrastruktur utama, termasuk fasilitas pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga angin, dan sistem fotovoltaik. Kami juga mendorong koordinasi prosedur pengakuan antar wilayah Swiss dan penguatan perencanaan tata ruang untuk proyek dan infrastruktur.
Saran lainnya termasuk mempersiapkan undang-undang iklim untuk era pasca tahun 2030, memprioritaskan langkah-langkah efisiensi energi, mempercepat proses digitalisasi, dan menyelaraskan peraturan pasar listrik dengan peraturan UE. UE mendesak Swiss untuk menetapkan sistem peraturan dasar untuk pasar gas alam dan membentuk badan pengawas gas alam independen untuk menyelaraskan pasar energinya dengan pasar energi internal UE.
Efisiensi energi merupakan pilar utama strategi Swiss untuk mencapai target iklim tahun 2030. Negara ini mempunyai catatan bagus dalam memisahkan pertumbuhan ekonomi dari konsumsi energi, melebihi tingkat per kapita yang disebutkan dalam laporan Badan Energi Internasional. Meskipun terdapat pencapaian ini, sektor-sektor utama Swiss telah gagal mencapai tujuan mereka, hal ini menunjukkan perlunya langkah-langkah efisiensi energi yang kuat. Laporan penilaian Badan Energi Internasional menekankan pentingnya menjadikan efisiensi energi sebagai “bahan bakar prioritas” dalam semua undang-undang energi dan iklim baru. Mengingat kewenangan terkait energi yang tersebar di setiap negara bagian, diperlukan kerja sama yang erat antara pemerintah federal dan regional Swiss.