Energi surya memasuki setiap rumah tangga di Irak setelah menandatangani proyek dengan Tiongkok dan negara lain
Dalam beberapa tahun terakhir, Irak telah secara aktif memperbaiki masalah pasokan listriknya dengan menandatangani proyek pembangkit listrik tenaga surya dengan Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan negara lain. Saat ini, energi surya secara bertahap memasuki setiap rumah tangga di Irak, dan banyak daerah terpencil juga mengalami perbaikan dalam masalah konsumsi listriknya.
Irak bergantung pada Iran untuk sekitar sepertiga pasokan listriknya, dan selain mengimpor listrik langsung dari Iran, Irak juga bergantung pada impor gas alam Iran untuk pembangkit listrik. Namun akibat sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap sektor migas Iran, masyarakat Irak menjadi korban sanksi AS terhadap negara lain.
Terlebih lagi, sebelum pecahnya Perang Irak pada tahun 2003, industri minyak Irak dinasionalisasi sepenuhnya. Sepuluh tahun setelah Perang Irak, industri minyak Irak pada dasarnya diprivatisasi sepenuhnya, dipimpin oleh perusahaan asing. Perusahaan minyak terbesar Barat, seperti ExxonMobil, Chevron, BP, dan Shell, semuanya telah mendirikan pabrik di Irak dan memperoleh keuntungan besar.